hsi 7 halaqah 5
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين. Halaqah yang ketujuh dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul *Cara Beriman kepada Para Rasul Bag 5*. Diantara cara beriman dengan para Rasul adalah waspada dari ghuluw atau berlebihan terhadap para Rasul alaihim wa salam
EbookHSI 5 : Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir . Ebook HSI 6 : Silsilah Beriman Kepada Malaikat (belum dibuat) Assalamu'alaykum knp halaqah 3,4,6,7,8,9,10 tidak dapat di downlod ya? Reply. Unknown mod. 3 Februari 2018 14.12. iya saya juga sudah coba. Reply. Symblemine mod. 6 Juni 2018 02.44.
hsibelajar tauhid, hsi 1 kajian 5, hsi 01 kajian 05, hsi 01 halaqah 5, hsi 01 halaqah 5, hsi1.5, hsi 1.5, hsi 1.05, hsi01.05, HSI, HSI AbdullahRoy, Halaqah Silsilah
HSIAbdullah Roy. HSI 10 Sirah Nabawiyah. Sirah Nabawiyah; HSI 9 Beriman dengan Takdir Allah; HSI 8 Beriman kepada Rasul Allah; HSI 7 Beriman dengan Kitab-kitab Allah; HSI 6 Beriman kepada Malaikat; HSI 5 Beriman kepada Hari Akhir; HSI 4 Mengenal Agama Islam; HSI 3 Mengenal Rasulullah; HSI 2 Mengenal Allah; Kajian Sunnah. Ustadz Firanda Andirja
السلامعليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke-19 dari Silsilah 'Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allah adalah tentang "Kitab Al-Quran Bagian yang Kelima" Sebagian nama-nama dan sifat-sifat Al-Quran yang telah berlalu menunjukkan tentang
lực từ tác dụng lên đoạn dây. HSI Silsilah 5 Beriman Kepada Hari AkhirHalaqah 7 Kematianالسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاتهالحمد لله والصلاة و السلام على رسول اللهHalaqah yang ke-7 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Kematian”.Kematian adalah keluarnya nyawa seseorang dari adalah ciptaan Allah Subhānahu wa Ta’āla untuk menguji siapa diantara kita yang paling baik adalah sunnatullah bagi setiap jiwa, bagaimanapun dia berusaha untuk lari dari kematian berfirman ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺍﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ۗ“Setiap jiwa akan merasakan kematian.” QS Ali Imran 185Seseorang tidak mengetahui kapan dan di mana dia akan apabila datang maka kematian tersebut tidak bisa mengingat mati adalah perkara yang diperintahkan oleh Nabi shallallāhu alayhi wa dengan mengingat mati, seseorang✓Lebih khusyu di dalam beribadah.✓Bersegera bertaubat.✓Dan tidak lalai dengan kenikmatan dunia yang fana shallallāhu alayhi wa sallam bersabdaﺃَﻛْﺜِﺮُﻭﺍ ﺫِﻛْﺮَ ﻫَﺎﺫِﻡِ ﺍﻟﻠَّﺬَّﺍﺕِ“Hendaklah kalian memperbanyak mengingat sesuatu yang memutus semua kelezatan.” Hadits riwayat Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah, berkata Syaikh Al Albani “hasan shahih”Harapan setiap Muslim adalah meninggal dalam keadaan husnul khatimah, yaitu meninggal dalam keadaan taat kepada Allah, caranya adalah⑴ Dengan berdo’ Dan menjaga ketaatan kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla selama dalam sebuah hadist yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah shallallāhu alayhi wa sallam mengabarkan bahwasanya◆ Allah Subhānahu wa Ta’āla apabila menghendaki kebaikan bagi seseorang hamba maka akan diberikan taufik untuk beramal shalih sebelum dia meninggal diantara amal shalih tersebut adalah mengucapkan lā ilāha shallallāhu alayhi wa sallam bersabdaﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﺁﺧﺮ كلامه ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﺩﺧﻞ ﺍﻟﺠﻨﺔ“Barangsiapa ucapan terakhirnya adalah lā ilāha illallāh maka dia akan masuk ke dalam surga.” Hadist shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud rahimahullahKecanduan melakukan dosa, baik terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi tanpa diiringi dengan taubat, dikhawatirkan akan menjadi sebab sūul Allah Subhānahu wa Ta’āla membersihkan hati kita dari ketergantungan dengan yang bisa kita عليكم ورحمة اللّه وبركاتهSaudaramu,Abdullah RoyMateri audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy.
بسم الله الرحمن الرحيم السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن والاه Halaqah yang ke lima dari Silsilah Ilmiyyah Pembahasan Kitab Nawaqidul Islam yang ditulis oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah. Setelah kita mengetahui bahwa menyekutukan Allah di dalam ibadah membatalkan keislaman, maka wajib bagi kita mengetahui apa itu ibadah. Orang yang tidak mengetahui makna ibadah, dikhawatirkan dia akan menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allah. Ibadah adalah اسْمٌ جَامِعٌ لِكُلِّ مَا يُحِبُّهُ اللَّهُ وَيَرْضَاهُ مِنْ الْأَقْوَالِ وَالْأَفعَالِ الظَّاهِرَةِ وَالبَاطِنَةِ “Seluruh perkara yang dicintai dan diridhoi oleh Allah, baik berupa ucapan maupun perbuatan yang dhohir maupun yang batin.” Kita mengetahui sesuatu ucapan atau perbuatan dicintai dan diridhoi oleh Allah dari kabar yang Allah sebutkan di dalam Al Qur’an atau kabar Rasulullah shallallāhu alaihi wa sallam sebagai utusan-Nya. Terkadang kita mengetahui sesuatu ucapan atau amalan dicintai oleh Allah ketika Allah mengabarkan bahwa Allah mencintai orang-orang yang melakukan perbuatan tersebut, misalnya Allah berfirman, وَٱللَّهُ یُحِبُّ ٱلصَّـٰبِرِینَ [Surat Ali Imran 146] “Dan Allah mencintai orang-orang yang bersabar.” Dalam ayat ini Allah mengabarkan bahwasanya Allah mencintai orang-orang yang bersabar, mencintai sifat sabar. Kalau sabar dicintai oleh Allah, berarti sabar adalah ibadah. Dan kalau ibadah, maka tidak boleh diserahkan kepada selain Allah. Dalam ayat yang lain Allah mengabarkan bahwa Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik Al Baqarah 195. Mencintai orang-orang yang bertaubat dan membersihkan diri dari dosa Al Baqarah 222. Dan terkadang kita mengetahui Allah mencintai sebuah amalan atau ucapan karena Allah memerintahkan dengan amalan tersebut. Dan setiap yang Allah perintahkan berarti dicintai Allah. Dan kalau amalan tersebut dicintai maka amalan tersebut adalah ibadah. Dan kalau amalan tersebut adalah ibadah, maka tidak boleh diserahkan kepada selain Allah. Contoh amalan yang diperintahkan adalah sholat dan zakat. Allah Subhānahu wa Ta’āla mengatakan, وَأَقِیمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ “Dan hendaklah kalian mendirikan sholat dan membayar zakat.” [Al Baqarah 43] Di sini Allah memerintahkan untuk mendirikan sholat dan membayar zakat. Berarti keduanya dicintai oleh Allah, karena Allah tidak memerintahkan kecuali sesuatu yang dicintai dan diridhoi. Berarti sholat dan zakat adalah ibadah, hanya untuk Allah dan tidak boleh diserahkan kepada selain Allah. Dan terkadang kita mengetahui Allah mencintai sebuah amalan ketika Allah memuji orang-orang yang mengamalkannya. Karena Allah tidak memuji kecuali orang-orang yang Dia cintai. Yang mereka mengamalkan apa yang dicintai oleh Allah. Misalnya Allah berkata memuji orang-orang yang menunaikan nadzarnya. یُوفُونَ بِٱلنَّذۡرِ وَیَخَافُونَ یَوۡمࣰا كَانَ شَرُّهُۥ مُسۡتَطِیرࣰا [Surat Al-Insan 7] Pujian Allah Subhānahu wa Ta’āla, mereka adalah orang-orang yang menyempurnakan nadzarnya dan takut dengan suatu hari yang kejelekannya menyelimuti. Pujian Allah Subhānahu wa Ta’āla menunjukkan bahwasanya Allah mencintai orang-orang yang menyempurnakan nadzar dan perbuatan tersebut. Ibadah ada yang berupa ucapan dan ada yang berupa perbuatan. Berupa ucapan seperti mengucapkan tasbih, tahlil, tahmid, bersholawat atas Nabi shallallāhu alaihi wa sallam, membaca Al Qur’an, berdo’a, dll. Berupa amalan seperti melakukan sholat, membayar zakat, berjihad, berhaji, dll. Ibadah ada yang dhohir dan ada yang batin. Ibadah yang dhohir artinya adalah ibadah yang bisa terlihat oleh orang lain, seperti sholat, jihad, dll. Ibadah yang batin adalah ibadah yang ada di dalam hati manusia, seperti tawakal kepada Allah, cinta kepada Allah, takut kepada Allah, kembali atau inabah kepada Allah, dll. Semua ini adalah ibadah. Dan semua ibadah harus diserahkan hanya kepada Allah. Tidak boleh sedikitpun diserahkan kepada selain Allah. Barangsiapa yang menyerahkan sebagian ibadah dari ibadah-ibadah tadi kepada selain Allah, maka dia telah menyekutukan Allah di dalam ibadah, dan ini merupakan pembatal keislaman yang paling besar. Kemudian Syeikh menyebutkan dalil bahwa kesyirikan adalah pembatal keislaman, yaitu firman Allah, إِنَّ ٱللَّهَ لَا یَغۡفِرُ أَن یُشۡرَكَ بِهِۦ وَیَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن یَشَاۤءُۚ [Surat An-Nisa’ 48 dan 116] “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa yang di bawah syirik bagi siapa yang dikehendaki.” Allah tidak mengampuni dosa syirik padahal Allah adalah Al Ghofur Yang Maha Pengampun. Dan ini menunjukkan tentang betapa besarnya dosa syirik. Dan yang dimaksud dosa syirik yang tidak diampuni di sini adalah ketika seseorang bertemu dengan Allah dalam keadaan membawa dosa syirik tersebut dan belum bertaubat di masa hidupnya. Dan maksud tidak diampuni adalah dia harus diadzab. Rasulullah shallallāhu alaihi wa sallam mengatakan, مَن مَاتَ وهْوَ يَدْعُو مِن دُونِ اللَّهِ نِدًّا دَخَلَ النَّارَ “Barangsiapa yang mati dalam keadaan dia menyekutukan Allah, maka dia masuk ke dalam neraka.” [HR. Bukhari dan Muslim] Seorang yang meninggal dunia dalam keadaan menyekutukan Allah, inilah orang yang masuk ke dalam neraka dan dialah yang tidak akan diampuni. Dalam hadits yang lain, Beliau mengatakan, مَن لَقِيَ اللهَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ “Barangsiapa yang bertemu dengan Allah dalam keadaan dia menyekutukan Allah, maka dia masuk ke dalam neraka.” [HR. Bukhari dan Muslim] Tapi kalau dia bertaubat dari perbuatan syirik tersebut di masa hidupnya, maka Allah Maha Pengampun dan Maha Pemberi Taubat. Sebesar apapun dosanya, baik berupa syirik, kekufuran, kenifakan, kalau dia bertaubat dengan taubat yang nasuha sebelum dia meninggal dunia, maka akan diampuni oleh Allah. Allah berfirman, ۞ قُلۡ یَـٰعِبَادِیَ ٱلَّذِینَ أَسۡرَفُوا۟ عَلَىٰۤ أَنفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُوا۟ مِن رَّحۡمَةِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ یَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِیعًاۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِیمُ [Surat Az-Zumar 53] “Katakanlah, Wahai hamba-hambaku yang telah berlebih-lebihan terhadap dirinya sendiri melakukan kemaksiatan, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته Abdullah Roy Di kota Pandeglang Materi audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy.
Track a FlightFlight StatusLas Vegas, NV, USHarry Reid International AirportFlight Departure Times15-Jun-2023Honolulu, HI, USDaniel K. Inouye International AirportFlight Arrival Times15-Jun-2023Flight TrackerPositional Tracking Not Available YetTracking will begin after departureAdditional DetailsThis Flight Also Marketed AsCodeshare AirlineJetBlue AirwaysKorean AirFlight NumberB6 5807KE 7844Aircraft EquipmentCode332DescriptionAirbus A330-200Past and Upcoming FlightsFor flights prior to the results below, please use our Historical Flight Status for Sunday, 11-Jun-2023Flights for Monday, 12-Jun-2023Flights for Tuesday, 13-Jun-2023Flights for Wednesday, 14-Jun-2023Flights for Thursday, 15-Jun-2023Flights for Friday, 16-Jun-2023Flights for Saturday, 17-Jun-2023Mobile Applications for the Active TravelerOver 10 million people have downloaded our FlightStats mobile apps!try it out today!
Download audio السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته الحمد لله والصلاة و السلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين Halaqah yang ke-5 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Dosa-dosa Besar dan Dosa-dosa Kecil.” Diantara dosa yang berbahaya bagi kehidupan seorang hamba di akhirat adalah Pertama, Dosa bid’ah yang tidak sampai mengkafirkan pelakunya. Bid’ah secara istilah syari’at adalah cara yang diada-adakan di dalam agama yang menyerupai syari’at. Dimaksudkan untuk berlebih-lebihan di dalam bertaqarrub kepada Allah Subhanahu wa ta’āla. Dan bid’ah adalah perkara yang paling jelek. Rasulullah Shalallāhu alayhi wa salam bersabda ﻭَﺷَﺮُّ ﺍﻷُﻣُﻮﺭِ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ ﻭَﻛُﻞُّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟَﺔ “Dan sejelek-jelek perkara adalah perkara-perkara yang diada-adakan dan setiap bid’ah adalah sesat.” HR Muslim Orang yang melakukan bid’ah ✓Seakan-akan menganggap agama yang dibawa oleh Rasulullah Shalallāhu alayhi wa salam belum sempurna. ✓Seakan-akan dia telah menuduh Rasulullah Shalallāhu alayhi wa salam mengkhianati risalah Allah Subhanahu wa ta’āla. Pelaku bid’ah menganggap dirinya berada di atas petunjuk, sehingga sulit dia untuk mendapatkan hidayah kecuali orang yang Allah Subhanahu wa ta’āla rahmati. Diantara dosa-dosa yang berbahaya bagi seorang hamba, Kedua adalah dosa-dosa besar yaitu semua dosa-dosa yang diancam pelakunya dengan hukuman di dunia atau laknat dari Allah atau amarah dari Allah Subhanahu wa ta’āla atau diancam dengan neraka. Seperti berzina, mencuri, riba, durhaka kepada orang tua, membunuh tanpa hak dan lain-lain. Ketiga, Dosa-dosa kecil. Yaitu dosa yang tidak sampai kepada dosa-dosa besar, seperti melihat kepada aurat wanita yang tidak halal baginya dan lain-lain. Dosa kecil ini bisa menjadi besar karena beberapa sebab, diantaranya adalah apabila dilakukan secara terus menerus tanpa melakukan taubat kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla. Rasulullah Shalallāhu alayhi wa salam bersabda ﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﻭَﻣُﺤَﻘَّﺮَﺍﺕِ ﺍﻟﺬُّﻧُﻮﺏِ ﻓَﺈِﻧَّﻬُﻦَّ ﻳَﺠْﺘَﻤِﻌْﻦَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻬْﻠِﻜْﻨَﻪُ “Hati-hatilah kalian dengan dosa-dosa yang dianggap ringan karena sesungguhnya dosa-dosa tersebut berkumpul pada diri seseorang sampai membinasakannya.” HR Imam Ahmad Dosa berupa kedzoliman kepada orang lain baik harta, kehormatan maupun fisik akan menjadi penyesalan di hari kiamat apabila tidak meminta dihalalkan di dunia ini. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وبالله التوفيق والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته Saudaramu, Abdullah Roy Materi audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy. Post navigation
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke-5 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah “Beriman Dengan Nama-Nama Kitab Allāh Yang Kita Ketahui Namanya” Diantara cara beriman dengan kitab-kitab Allāh adalah beriman dengan nama-nama kitab Allāh yang telah Allāh dan Rasul-Nya beritahukan namanya kepada kita dan kita ketahui namanya Shuhuf Ibrahim dan Shuhuf Musa Shuhuf Ibrahim diturunkan kepada Nabi Ibrahim dan Shuhuf Musa diturunkan kepada Nabi Musa alayhima salam Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ “Yaitu Shuhufnya Ibrahim dan Musa” Surat Al-A’la 19 Az Zabur diberikan kepada Nabi Daud alayhis salam Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman ۚ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا ”Dan Kami telah berikan kepada Daud kitab Zabur” Surat An-Nisa 163 At Taurat yang diturunkan kepada Musa alayhis salam Al Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa alayhis salam Allāh سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ ”Dia lah yang telah menurunkan kepadamu Al Kitab Al Qur’an dengan haq membenarkan apa yang datang sebelumnya dan Dialah yang telah menurunkan at Taurat dan Injil” Surat Al-Imran 3 Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ Allāh berfirman شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ “Bulan Ramadhan yang diturunkan didalamnya Al Quran ” Surat Al-Baqarah 185 Kita harus beriman dengan nama-nama kitab tersebut dan Nabi yang diturunkan kepadanya adapun yang tidak kita ketahui namanya maka kita beriman secara global, maksudnya kita beriman bahwa setiap Rasul memiliki kitab namun tidak semua kita ketahui namanya sebagaimana firman Allāh لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ “Sungguh Kami telah mengutus Rasul-Rasul Kami dengan keterangan-keterangan yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka Kitab-kitab dan timbangan supaya manusia berlaku adil” Surat Al-Hadid 25 Dan Insya Allah akan datang penjelasan masing-masing dari kitab tersebut sesuai dengan apa yang Allāh dan Rasul-Nya kabarkan didalam Al-Qur’an. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah *Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy
hsi 7 halaqah 5